Teriring do'a
Ku rela melepaskan kepergianmu
Karna ku tahu akan cintamu yang bukan lagi untukku
Teriring do'a
Ku rela menenggelamkan cintaku
Karna ku tahu akan kasihmu yang bukan lagi untukku
Bukanlah maksut di hati tuk meninggalkan jalinan kisah kita
Bukanlah pula maksut di hati tuk melupakan kenangan kita
Namun,
Siapa yang mulakan keretakkan semua ini?
Kau dan aku menjadi berantakan
Hingga air mata yang ku simpan selama ini tak lagi bisa terbendung lagi
Apalah arti pertemuan kita?
Apalah arti cerita kita?
Takkan pernah kau tahu
Seperti apa pedih yang ku rasa
Seperti apa luka yang ku balut
Seperti apa remuknya hati yang kau hancurkan
Lantas,
Masih pantaskah kau tanyakan keadaanku?
Masih pantaskah kau tanyakan kebahagiaanku?
Masih pantaskah kau tanyakan semua itu?
Padamu perempuan yang hari ini telah ku dengar suaramu
Tak ada sedikitpun kebencianku terhadapmu
Tak ada sedikitpun dendamku terhadapmu
Tak ada sedikitpun niatku tuk mengusikmu lagi
Melainkan hanya sebuah do'a teriring kepergianmu
Semoga kau bahagia dengan kehidupan masa kini
Do'a ku,
By,,, Putra Jogja
kaupun telah berlalu meninggalkan cerita cinta, dan akupun hanya bisa terdiam menikmati kenangan pahit pada ujung rekahnya luka yang menganga,,,,, kaupun telah riliskan mahligai itu ke dalam air mata yang kerap menggenangi ruang sepiku. kau juga telah tebarkan asa kedalam imaji khayal yang kerap mengaksarakan kisah cinta seribu malam tentangmu. .... namun kini ,di mana pagi-pagi itu saat kau hadirkan sejuta arti makna sayang!!!!! by KEMBARA HATI
Cari Blog Ini
Selasa, 19 Agustus 2014
Selasa, 05 Agustus 2014
rindu ini
setiap kali engkau hadir
selaksa rindu hadir membelai senja
setiap kali engkau hadir
selaksa rindu hadir menawan jiwa
namun siapa yang tahu akan kerinduan ini
dirimu yang dahulu kuanggap pelipur lara
kini tiada halnya sebuah kenangan usangku
dirimu yang dahulu kuanggap pelita jiwa
kini tiada halnya sebuah api yang mengobarkan amarah di setiap sudut hati
jingga senja soreku
adakah getar rasa itu masih melekat pada hatinya
adakah getar rasa itu masih menggema pada kediamannya
ataukah kisah ini harus berhenti sampai disini
rindu ini,
( putra jogja )
selaksa rindu hadir membelai senja
setiap kali engkau hadir
selaksa rindu hadir menawan jiwa
namun siapa yang tahu akan kerinduan ini
dirimu yang dahulu kuanggap pelipur lara
kini tiada halnya sebuah kenangan usangku
dirimu yang dahulu kuanggap pelita jiwa
kini tiada halnya sebuah api yang mengobarkan amarah di setiap sudut hati
jingga senja soreku
adakah getar rasa itu masih melekat pada hatinya
adakah getar rasa itu masih menggema pada kediamannya
ataukah kisah ini harus berhenti sampai disini
rindu ini,
( putra jogja )
Langganan:
Postingan (Atom)