Cari Blog Ini

Sabtu, 27 September 2014

Rasa Yang Ada

Saat bulan kembali temaram
Wajahmu mulai menawan
Senyum manjamu membuatku hanyut dalam lamunan
Hingga aku pun larut dalam pesonamu


Saat aku mendapatimu
Ada yang ganjil dalam perasaanku
Entah ini benar atau tidak
Namun aku berharap ini adalah rasa yang sebenarnya
Karna aku yakin dengan sebuah hati


Sayang,
Lihatlah aku yang selalu merindukanmu
Lihatlah aku yang selalu menunggumu
Jarak dan waktu kita memang berbeda
Namun jarak bukanlah penghalang
Namun waktu bukanlah aturan yang menyekat
Karna dengan adanya adalah suatu ujian kita


Sayang,
Aku ingin sesekali mendekapmu
Memeluk erat tubuhmu
Membisik lirih di telingamu
Dan aku ingin berkata , aku sayang sama kamu


Waktu demi waktu yang ku lalui
Masih seperti biasanya
Berbayang wajah ayumu
Berbalut rindu kasihmu
Sesekali puisi menjadi penuang rinduku


Matahari yang terbit
Tak luput dari kerinduanku
Bintang yang bertaburan
Tak luput dari kasih tulusku
Dan bulan yang melambai
Tak luput dari cinta suciku
Semoga waktu cepat berlalu
Karna aku tak lagi sanggup menahan rindu ku padamu


"" Rasa Yang Ada ""
( Putra Jogja )

Minggu, 14 September 2014

Puisi : Sang Pemilik Tahta

Dentuman guntur menggelar dengan keras
Menyerukan langgam tembang ratapan unggkapan
Para punggawa-punggawa malang
Di dalam rontangnya buana


Hening renta mengarak pilu
Dalam vananya semesta alam
Yang telah menabur duka dalam
Hidup insan di muka bumi
Hanya bisa meratap sendu
Di dalam menitih haluan hidup


Terpenggal asa dalam
pasungan
Teragisnya tatanan alam raya
Duka lara santapan setiap
Detiknya waktu yang bergulir
Dengan tumpahnya darah
Di dalam tanah bumi pertiwi


Torehan pilu di atas lembar
Tinta bercampur tetesan air mata
Merah putih di landa darah
Menjalar perih terangkai
Tanpa tawa , canda dan gurauan
Di penghujung kutub bumi


Sisa nafas menuntun langkah
Sejenak berteduh dalam ufuknya
Yang telah membutakan mata
Sebait puisi terangkai
mengenang
Suramnya suratan takdir ini


Amaran demi amaran dariNYA
Telah mereka resapi dan pahami
Mencoba diri menghibur hati
Menanti suara
syahdu dari
Sang pemilik tahta yang
Singgah di atas sana


Rintihan mendayu duka kalbu
Rebah jiwa musam senyum
Riang tak terjamah mengakhiri
Ratapan sayu dari sebuah
Resah yang membelenggu dalam relung sukma


Tuhan :
Pabila hari ini tertumpah darah
Dalam gersangnya suryaMU
Ku kan belajar menitih haluan
hidup
Di penghujung waktuku
Pabila ribaanMU masih
Tergenggam ku kan pasrah
Di dalam genggaman
jagadMU


"" Sang Pemilik Tahta ""
( Putra Jogja )

Jumat, 12 September 2014

Puisi : Gelora Rasa

Harus ke mana lagi
Puisi cinta ini ku postkan
Hingga kau bisa membaca , mengerti
Persandingan malamku dalam keresahan


Berbagai jaringan sosial
Puisiku berbait tentangmu
Bahkan blog pun berposting tentangmu
Tentang sosok gadis pembawa cita


Ku tak pernah berharap lebih darimu
Melainkan kasih sayangmu semata
Ku tak pernah berharap bintang , bulan
Melainkan keberadaanmu di sisiku


Kasih,
Janganlah pernah lelah
Ataupun letih menemaniku
Karna kau lah gelora rasa yang ada
Bak samudera tanpa reda



"" Gelora Rasa ""
( Putra Jogja )