Sudah hampir berkali-kali rindu ini memanggilmu
Hingga malam-malamku dengan setianya menanti kehadiranmu
Sekalipun risalah ini harus berwancana pilu
Hati senantiasa menantimu kembali di sisiku
Padamu rindu ini ku serukan bersama deruan angin malam
Padamu rindu ini ku semaikan bersama gundah gulananya yang kerap menggumam
Seandainya engkau tahu
Betapa rasa ini menyayangimu
Betapa rasa ini mengagumimu
Betapa rasa ini mendambakanmu
Pada jiwa yang telah tersemat
Setiap helaan nafas memanggilmu
Setiap lafaz mengharapkanmu
Semoga engkau mendengar senandung kidung rinduku terhadapmu
"" Senandung Kidung Rinduku ""
By,,, Kembara Hati
kaupun telah berlalu meninggalkan cerita cinta, dan akupun hanya bisa terdiam menikmati kenangan pahit pada ujung rekahnya luka yang menganga,,,,, kaupun telah riliskan mahligai itu ke dalam air mata yang kerap menggenangi ruang sepiku. kau juga telah tebarkan asa kedalam imaji khayal yang kerap mengaksarakan kisah cinta seribu malam tentangmu. .... namun kini ,di mana pagi-pagi itu saat kau hadirkan sejuta arti makna sayang!!!!! by KEMBARA HATI
Cari Blog Ini
Rabu, 25 Juni 2014
Selasa, 17 Juni 2014
#Puisi : Senandung Rindu Untukmu
Di saat bayangmu menghampiri malamku
Takkan ada kataku yang mampu melafas
Melainkan hanya ada satu kataku
Bahwa aku sangat menyayangimu
Takkan ada lagi yang mampu menggantikanmu
Takkan ada lagi yang mampu menyinggahi
Ruang singgah sana
Sekalipun membayang jelma bidadaripun
Takkan mampu lunturkan asa di penghujung hidupku
Sekalipun membayang jelma dewi malampun
Takkan mampu luluhkan peluh di keterbatasannya
Yang kau miliki saat ini
Duhai sang kekasih...
Adakah aku lancang mendambakanmu
Adakah aku tak pantas bila mengagumimu
Adakah aku hina menyayangimu
Adakah aku tak wajar mengikrar sumpah setiaku ini
Katakanlah kasih
Tegurkanlah kasih
Agar tulusnya kasih ini melega
Agar kidung ini melantun mendayu
Dengan senandung merinduimu
Senandung Rindu Untukmu
By,,, Putra Jogja
Takkan ada kataku yang mampu melafas
Melainkan hanya ada satu kataku
Bahwa aku sangat menyayangimu
Takkan ada lagi yang mampu menggantikanmu
Takkan ada lagi yang mampu menyinggahi
Ruang singgah sana
Sekalipun membayang jelma bidadaripun
Takkan mampu lunturkan asa di penghujung hidupku
Sekalipun membayang jelma dewi malampun
Takkan mampu luluhkan peluh di keterbatasannya
Yang kau miliki saat ini
Duhai sang kekasih...
Adakah aku lancang mendambakanmu
Adakah aku tak pantas bila mengagumimu
Adakah aku hina menyayangimu
Adakah aku tak wajar mengikrar sumpah setiaku ini
Katakanlah kasih
Tegurkanlah kasih
Agar tulusnya kasih ini melega
Agar kidung ini melantun mendayu
Dengan senandung merinduimu
Senandung Rindu Untukmu
By,,, Putra Jogja
Sabtu, 14 Juni 2014
#Puisi : Surat Untuk Bunda
Di pertiga malam yang hening nan syahdu
Desahan kasih sayangmu serasa dekapi tepian relung sukmaku
Hingga tulus ikhlasmu menjadikan diri ananda
Menjadi seorang insan di muka bumi pertiwi
Namun
Gulirnya waktu telah menuntut dalam diri ananda
Untuk menguraikan sebuah suratan
Meskipun semua telah di tabir dalam genggaman cakrawala
Maafkanlah ananda yang kian tak terjamah dalam menitih langkah
Meskipun kerap lafasan do'amu dalam hening diri ananda
Maafkanlah ananda yang telah meninggalkan lautan kasih sayangmu
Meskipun kerap deburan ombak cintamu menghapuskan segala kegundahan dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan
Yang tak pernah ber ujung ini
Maafkanlah ananda yang tak pernah memberi selembar kabar
Dalam melanglang di ujung seberang
Meskipun batin merintih merindu manisnya secawan kasih sayangmu
Bundaku tercinta
Jangan sangkakan kepergian ananda
Dalam menggapai sebuah hajat di dalam hati
Kelak jati menjadi diri di antara rontangnya padang buana
Hingga menjadikan genggaman itu mewujud nyata
Dan bukan semu lagi
Dengan selembar kertas dan sebuah pena telah kutuliskan
Selembar surat untukmu sang terkasih di sepanjang masa
Semoga bunda dapat mengerti akan sebuah asa di dalam sanubari ananda
Sekalipun mentari enggan tuk mengitari sepenggal jiwa ini
Namun asa akan selalu bernuansa dalam kalbu ini
Surat Untuk Bunda
By , Putra
Desahan kasih sayangmu serasa dekapi tepian relung sukmaku
Hingga tulus ikhlasmu menjadikan diri ananda
Menjadi seorang insan di muka bumi pertiwi
Namun
Gulirnya waktu telah menuntut dalam diri ananda
Untuk menguraikan sebuah suratan
Meskipun semua telah di tabir dalam genggaman cakrawala
Maafkanlah ananda yang kian tak terjamah dalam menitih langkah
Meskipun kerap lafasan do'amu dalam hening diri ananda
Maafkanlah ananda yang telah meninggalkan lautan kasih sayangmu
Meskipun kerap deburan ombak cintamu menghapuskan segala kegundahan dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan
Yang tak pernah ber ujung ini
Maafkanlah ananda yang tak pernah memberi selembar kabar
Dalam melanglang di ujung seberang
Meskipun batin merintih merindu manisnya secawan kasih sayangmu
Bundaku tercinta
Jangan sangkakan kepergian ananda
Dalam menggapai sebuah hajat di dalam hati
Kelak jati menjadi diri di antara rontangnya padang buana
Hingga menjadikan genggaman itu mewujud nyata
Dan bukan semu lagi
Dengan selembar kertas dan sebuah pena telah kutuliskan
Selembar surat untukmu sang terkasih di sepanjang masa
Semoga bunda dapat mengerti akan sebuah asa di dalam sanubari ananda
Sekalipun mentari enggan tuk mengitari sepenggal jiwa ini
Namun asa akan selalu bernuansa dalam kalbu ini
Surat Untuk Bunda
By , Putra
Rabu, 11 Juni 2014
#Puisi : Rindu
Seirama nada rasa yang bergemuruh di hati
Kubiarkan cinta menyulam sejarah kita dengan sendirinya
Meski sepi merengkuh diri
Hampa membasuh jiwa
Kuyakin cinta tak menentukan jarak
Hanya pancang ketegaran yang kuracik dalam langkah
Bukankah ketabahan adalah ujung senja yg berbalur kemilau ?
Merebah lelah jiwa diambang rindu
Tanpa bait-bait kata, tanpa aluran aksara terkias
Dan kubiarkan mimpimu menyulam rinduku
Sebelum hadirnya terik mentari membakar hasrat yang ada
Rindu ,,,
By,,,Putra
Kubiarkan cinta menyulam sejarah kita dengan sendirinya
Meski sepi merengkuh diri
Hampa membasuh jiwa
Kuyakin cinta tak menentukan jarak
Hanya pancang ketegaran yang kuracik dalam langkah
Bukankah ketabahan adalah ujung senja yg berbalur kemilau ?
Merebah lelah jiwa diambang rindu
Tanpa bait-bait kata, tanpa aluran aksara terkias
Dan kubiarkan mimpimu menyulam rinduku
Sebelum hadirnya terik mentari membakar hasrat yang ada
Rindu ,,,
By,,,Putra
Sabtu, 07 Juni 2014
#Puisi : Janji Sang Puan
Walau dalam samarnya
Aku masih menatap sunyi
Berharap kau hadir kembali hari-hariku
Namun kelam langit
Berkali-kali menyelimuti malam-malamku
Achhh
Bisakah gemuruh bayu menyerukan rasa yang mengganjal olehmu
Ataukah gemerlap nirwana bisa menawan rupa nan kusam
Netrapun kembali berkaca
Diam mengukir seribu tanya
Mungkin hanya dia lah yang aku tunggu
Sebagaimana janji sang puan dulu
Janji Sang Puan,
By, Putra
Aku masih menatap sunyi
Berharap kau hadir kembali hari-hariku
Namun kelam langit
Berkali-kali menyelimuti malam-malamku
Achhh
Bisakah gemuruh bayu menyerukan rasa yang mengganjal olehmu
Ataukah gemerlap nirwana bisa menawan rupa nan kusam
Netrapun kembali berkaca
Diam mengukir seribu tanya
Mungkin hanya dia lah yang aku tunggu
Sebagaimana janji sang puan dulu
Janji Sang Puan,
By, Putra
Jumat, 06 Juni 2014
#Puisi : Cinta
Dalam gigil pagi
Merias ranumnya kembali
Pada bibir sang mentari pagi
Senyum manjamu
Tak pernah lekang oleh waktu
Canda tawamu
Tak pernah henti merayu-rayu
Puji syukur atas karuniaMU
KarnaMU lah senyum itu kembali memgembang
KarnaMU lah kasih sayang itu kembali terlahir
Jangan biarkan cinta ini karam
Karna ku sayangkan dia
Jangan biarkan kasih ini pupus
Karna ku mengharapkan dia
Hanya dia lah yang ku inginkan
I Mis You,,,,Dinda
By,,,Putra
Merias ranumnya kembali
Pada bibir sang mentari pagi
Senyum manjamu
Tak pernah lekang oleh waktu
Canda tawamu
Tak pernah henti merayu-rayu
Puji syukur atas karuniaMU
KarnaMU lah senyum itu kembali memgembang
KarnaMU lah kasih sayang itu kembali terlahir
Jangan biarkan cinta ini karam
Karna ku sayangkan dia
Jangan biarkan kasih ini pupus
Karna ku mengharapkan dia
Hanya dia lah yang ku inginkan
I Mis You,,,,Dinda
By,,,Putra
Minggu, 01 Juni 2014
#Puisi : Rindu
Laksana angin malam
Datang menyelubungi dengan dalam
Laksana gemuruh ombak
Datang menggempur dengan kejam
Ini kah rindu itu?
Rindu yang tak habisnya ku halang
Ini kah rindu itu?
Rindu yang tak habisnya ku tuang
Barisan titi wangsa
Tak mungkin dapat ku pungkiri
Buana cinta memukau
Tak mungkin dapat ku tepiskan
Ingin ku menjerit dalam bathin
Namun sadarku menerima
Ingin ku berlari dalam setiap bayangmu yang menjelma
Namun sadarku berkali-kali mengajarku
Dalam iklhasnya yang senantiasa memohon padaNya
Semoga kau
Selalu menjaga cinta kita
Semoga kau
Selalu menjaga hati untukku
Aku di sini selalu menantimu
Berharap malam hadirkan wajahmu
Walau sesaat jelmamu bersama lintasnya sang nawan
Yang teramat menawan nan mempesona
Rindu
By,,,Putra Jogja
Datang menyelubungi dengan dalam
Laksana gemuruh ombak
Datang menggempur dengan kejam
Ini kah rindu itu?
Rindu yang tak habisnya ku halang
Ini kah rindu itu?
Rindu yang tak habisnya ku tuang
Barisan titi wangsa
Tak mungkin dapat ku pungkiri
Buana cinta memukau
Tak mungkin dapat ku tepiskan
Ingin ku menjerit dalam bathin
Namun sadarku menerima
Ingin ku berlari dalam setiap bayangmu yang menjelma
Namun sadarku berkali-kali mengajarku
Dalam iklhasnya yang senantiasa memohon padaNya
Semoga kau
Selalu menjaga cinta kita
Semoga kau
Selalu menjaga hati untukku
Aku di sini selalu menantimu
Berharap malam hadirkan wajahmu
Walau sesaat jelmamu bersama lintasnya sang nawan
Yang teramat menawan nan mempesona
Rindu
By,,,Putra Jogja
Langganan:
Postingan (Atom)