Di pertiga malam yang hening nan syahdu
Desahan kasih sayangmu serasa dekapi tepian relung sukmaku
Hingga tulus ikhlasmu menjadikan diri ananda
Menjadi seorang insan di muka bumi pertiwi
Namun
Gulirnya waktu telah menuntut dalam diri ananda
Untuk menguraikan sebuah suratan
Meskipun semua telah di tabir dalam genggaman cakrawala
Maafkanlah ananda yang kian tak terjamah dalam menitih langkah
Meskipun kerap lafasan do'amu dalam hening diri ananda
Maafkanlah ananda yang telah meninggalkan lautan kasih sayangmu
Meskipun kerap deburan ombak cintamu menghapuskan segala kegundahan dalam mengarungi luasnya samudera kehidupan
Yang tak pernah ber ujung ini
Maafkanlah ananda yang tak pernah memberi selembar kabar
Dalam melanglang di ujung seberang
Meskipun batin merintih merindu manisnya secawan kasih sayangmu
Bundaku tercinta
Jangan sangkakan kepergian ananda
Dalam menggapai sebuah hajat di dalam hati
Kelak jati menjadi diri di antara rontangnya padang buana
Hingga menjadikan genggaman itu mewujud nyata
Dan bukan semu lagi
Dengan selembar kertas dan sebuah pena telah kutuliskan
Selembar surat untukmu sang terkasih di sepanjang masa
Semoga bunda dapat mengerti akan sebuah asa di dalam sanubari ananda
Sekalipun mentari enggan tuk mengitari sepenggal jiwa ini
Namun asa akan selalu bernuansa dalam kalbu ini
Surat Untuk Bunda
By , Putra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar