Sudah selayaknya pinta dan harapku terbenam di dasar nurani
Melebur bersama kepedihan hati
Air mata di sepanjang kelukaan nan mati
Sebuah tanya yang enggan menjawab rasa
Sebuah nama yang elok, menawan di sepanjang masa
Pabila hadirku di dalam hidupmu membuatmu terasa tak nyaman
Maka maafkanlah kehadiranku
Pabila tumbuhnya rasa membuatmu terasa terusik
Maka aku akan berusaha memendamnya
Namun,
Pabila aku tak mampu memendamnya
Maka ijhinkanlah aku tuk slalu mengenangmu
Walau semua kefatamorganaan membuatmu takkan pernah menyadari
Tentang adanya rasa yang terasingkan
Jujur saja ku akui,
Lirih hati takkan mampu melontarkan sepatah kata
Layaknya kata perpisahan kepada pertemuan
Tak ada lagi kalimah yang mampu terlantunkan
Melainkan bisikkan kecil yang terpancar dalam ratapan kelopak mata yang mengiringi senandung kidung senduku
Dalam hati telah mengucap janji
Pabila tak ter sandar dalam temaramNya
Mungkin bukan anganku
Melainkan karamnya kapalku dalam luasnya samudera kasih sayang yang tak bertepi
Sirna,,,
( Putra Jogja )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar