Cari Blog Ini

Selasa, 20 Oktober 2015

Puisi : Sirna

Sudah selayaknya pinta dan harapku terbenam di dasar nurani
Melebur bersama kepedihan hati
Air mata di sepanjang kelukaan nan mati
Sebuah tanya yang enggan menjawab rasa
Sebuah nama yang elok, menawan di sepanjang masa

Pabila hadirku di dalam hidupmu membuatmu terasa tak nyaman
Maka maafkanlah kehadiranku
Pabila tumbuhnya rasa membuatmu terasa terusik
Maka aku akan berusaha memendamnya

Namun,
Pabila aku tak mampu memendamnya
Maka ijhinkanlah aku tuk slalu mengenangmu
Walau semua kefatamorganaan membuatmu takkan pernah menyadari
Tentang adanya rasa yang terasingkan

Jujur saja ku akui,
Lirih hati takkan mampu melontarkan sepatah kata
 Layaknya kata perpisahan kepada pertemuan
Tak ada lagi kalimah yang mampu terlantunkan
Melainkan bisikkan kecil yang terpancar dalam ratapan kelopak mata yang mengiringi senandung kidung senduku

 Dalam hati telah mengucap janji
 Pabila tak ter sandar dalam temaramNya
Mungkin bukan anganku
Melainkan karamnya kapalku dalam luasnya samudera kasih sayang yang tak bertepi



Sirna,,,
( Putra Jogja )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar