Cari Blog Ini

Kamis, 22 Oktober 2015

Puisi : Akulah Luka Itu

Saat aku mendengar nada suaramu
Aku sempat berfikir untuk membawa pergi jauh rasa ini darimu
Hingga aku merasa bosan dengan sendiriku
Namun aku tak pernah mampu untuk menghalang rindumu

Tidak,
Sebisa mungkin aku harus bisa menghalangnya
Tutur kata itu masih terekam dalam ingatanku
Menjadikan diri tiada berarti di mata

"" Namamu tidak tercatat dalam diary cintaku""

Rentetan kata itu yang kau ucapkan untukku
Aku masih mengingatnya di sepanjang hariku
Menyaringnya dalam setiap datangnya aral kegundahanku
Aku semakin sakit mengingatnya

Kau ucap sayang bagai layang-layang
Kau ucap cinta bagai hiburan di tengah-tengah kepedihanku
Dan kau tau?
Akulah luka itu, di mana rintih menangis membalut sepi


Akulah Luka Itu,,,
( Putra Jogja )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar