Memijar pasi mentari di atas ke labu
Menelaah secercah pada titiknya bias kasihmu
Selaksa rindu ber fitrah menderu dalam kalbu
Yang ber serikat di antara mega mendung
Bahasa hati mengalun mengeja tanya pada langit
Sudah kah dirinya dalam balutan sutera cintaMu
Sudah kah dirinya dalam naungan kasih ter suciMu
Atau kah aku harus mengitari setiap jejak yang dulu pernah ada
Di manakah dirimu duhai penjaga hati
Aku di simpuh menunggumu
Aku di himpit resahmu
Di manakah nadamu duhai penyejuk jiwa
Ada kah dirimu mendengarku
Ada kah dirimu memikirkanku
Seruan cinta seribu luka menganga tanpa haluan
Seandainya pergimu sebuah jawaban dari ke tidak ber sahajanya
Rela
Iklhasnya
Melepasmu untuk selamanya
Seruan Cinta Seribu Luka,,,
By,,, Putra
kaupun telah berlalu meninggalkan cerita cinta, dan akupun hanya bisa terdiam menikmati kenangan pahit pada ujung rekahnya luka yang menganga,,,,, kaupun telah riliskan mahligai itu ke dalam air mata yang kerap menggenangi ruang sepiku. kau juga telah tebarkan asa kedalam imaji khayal yang kerap mengaksarakan kisah cinta seribu malam tentangmu. .... namun kini ,di mana pagi-pagi itu saat kau hadirkan sejuta arti makna sayang!!!!! by KEMBARA HATI
Cari Blog Ini
Rabu, 30 April 2014
Senin, 28 April 2014
Puisi Gugur Setia Janji
Desah lembut semilir angin mengusik jiwa
Derai degup jantung sesakkan dada
Hanya keluh
Hanya diam
Di sudut hati yang kian rapuh
Gugur setia janji
Ter selerak di setiap terjal gulita
Tumbang kencana kokoh
Ter hempas bagai serpihan semata
Hingga yang ter sisa hanyalah nanar di ujung pilunya
Persinggahan ber harapkan mahligai hanya tinggal bahana
Penantian ber harapkan ke pastian hanya tinggal igauan
Lantas apa yang hendak di kata
Lantang seruan pun tak lagi kau dengar
Sesungguhnya,,,
Engkau lah yang menghadirkan kecamuk rasa ini
Sesungguhnya,,,
Engkau lah yang menumbuhkan harapan ini
Dan ke padaMu lah ku kembalikan pula
Gugur Setia Janji,,,
By,,,Putra
Derai degup jantung sesakkan dada
Hanya keluh
Hanya diam
Di sudut hati yang kian rapuh
Gugur setia janji
Ter selerak di setiap terjal gulita
Tumbang kencana kokoh
Ter hempas bagai serpihan semata
Hingga yang ter sisa hanyalah nanar di ujung pilunya
Persinggahan ber harapkan mahligai hanya tinggal bahana
Penantian ber harapkan ke pastian hanya tinggal igauan
Lantas apa yang hendak di kata
Lantang seruan pun tak lagi kau dengar
Sesungguhnya,,,
Engkau lah yang menghadirkan kecamuk rasa ini
Sesungguhnya,,,
Engkau lah yang menumbuhkan harapan ini
Dan ke padaMu lah ku kembalikan pula
Gugur Setia Janji,,,
By,,,Putra
Minggu, 27 April 2014
Puisi Sebait Do'a
Dengan alur nafasmu
Ku menitihkan langkahku ber sama desis angin rindu yang mencibir di kalbu
Hingga mentari tak luput dari sebagian secebis kerinduan ini
Meski tahuku jejak rindumu tak lagi ber tapak
Dalam butiran debu yang terbang dalam ke galauan
Aku masih ter jaga dari padamu
Aku masih ter ikat dari pada seiya untukmu
Desah nafas pun tak lekang dari pada namamu
Serempak dalam camar ber terbangan
Merajut mimpi di ujung langit
Menghias sutra ber manik nirwana
Mengukir satu kasih penuh kasih
Di sembari sebait do'a padaNya
Dan semoga esok kita bisa ber sama
Sebait do'a,,,
By,,,Putra
Ku menitihkan langkahku ber sama desis angin rindu yang mencibir di kalbu
Hingga mentari tak luput dari sebagian secebis kerinduan ini
Meski tahuku jejak rindumu tak lagi ber tapak
Dalam butiran debu yang terbang dalam ke galauan
Aku masih ter jaga dari padamu
Aku masih ter ikat dari pada seiya untukmu
Desah nafas pun tak lekang dari pada namamu
Serempak dalam camar ber terbangan
Merajut mimpi di ujung langit
Menghias sutra ber manik nirwana
Mengukir satu kasih penuh kasih
Di sembari sebait do'a padaNya
Dan semoga esok kita bisa ber sama
Sebait do'a,,,
By,,,Putra
Sabtu, 26 April 2014
Puisi Sang Cipta
Hujan turun laut memburu
Hati merintih ter tindih rindu
Hembus bayu samudera ber bisik syahdu
Hening pun murung layaknya arca seribu batu
Bisik lirih suara hiba senja kala
Bias kasih ter jerembab dalam lara
Binar lentera redup memintal
Bisik hati pun kian mengumbar cinta yang tak lagi mengkristal
Duhai sang cipta,,,
Bawa lah aku pada rinduMu
Bawa lah aku pada kasihMu
Bawa lah aku pada cintaMu
Hingga tak ada lagi fatamorgananya sebuah cinta
Melainkan cintaku padaMu seorang
Sang Cipta,,,
By,,,Putra
Hati merintih ter tindih rindu
Hembus bayu samudera ber bisik syahdu
Hening pun murung layaknya arca seribu batu
Bisik lirih suara hiba senja kala
Bias kasih ter jerembab dalam lara
Binar lentera redup memintal
Bisik hati pun kian mengumbar cinta yang tak lagi mengkristal
Duhai sang cipta,,,
Bawa lah aku pada rinduMu
Bawa lah aku pada kasihMu
Bawa lah aku pada cintaMu
Hingga tak ada lagi fatamorgananya sebuah cinta
Melainkan cintaku padaMu seorang
Sang Cipta,,,
By,,,Putra
Jumat, 25 April 2014
Puisi Cinta Ini
Setiap kata titihan jiwa
Ter urai ber sama air mata
Setiap bait puisi torehan lara
Ter ungkap ber sama rintihan sukma
Alunan ombak rindu yang menggelora tak lagi mampu ku halang
Alunan kidung cinta yang mendayu tak lagi mampu ku topang
Angan yang membayang tak lagi bisa ku tepis
Awan yang ber arak pun jua tak mampu ku kelabuhi
Andai waktu bisa mendamaikan rasa yang ber kecamuk ini
Tidak lah sesakit apa yang ku rasa saat ini
Andai waktu bisa membalik masa yang dulu
Tidak lah aku ke hilanganmu
Tuhan,,,
Jika cinta ini bukan milikku
Dengan dasar apa rindu ini menghuni ruang hidupku?
Tuhan,,,
Jika cinta ini bukan milikku
Dengan cara apa lagi aku menghapusnya?
Harus kah cinta ini ku bawa mati
Harus kah rasa ini ku bunuh saja
Hingga sakit
Hingga pedih tak pernah ku rasakan lagi
Cinta Ini,,,
By,,,Putra
Ter urai ber sama air mata
Setiap bait puisi torehan lara
Ter ungkap ber sama rintihan sukma
Alunan ombak rindu yang menggelora tak lagi mampu ku halang
Alunan kidung cinta yang mendayu tak lagi mampu ku topang
Angan yang membayang tak lagi bisa ku tepis
Awan yang ber arak pun jua tak mampu ku kelabuhi
Andai waktu bisa mendamaikan rasa yang ber kecamuk ini
Tidak lah sesakit apa yang ku rasa saat ini
Andai waktu bisa membalik masa yang dulu
Tidak lah aku ke hilanganmu
Tuhan,,,
Jika cinta ini bukan milikku
Dengan dasar apa rindu ini menghuni ruang hidupku?
Tuhan,,,
Jika cinta ini bukan milikku
Dengan cara apa lagi aku menghapusnya?
Harus kah cinta ini ku bawa mati
Harus kah rasa ini ku bunuh saja
Hingga sakit
Hingga pedih tak pernah ku rasakan lagi
Cinta Ini,,,
By,,,Putra
Kamis, 24 April 2014
Puisi Hadirmu
Hadirmu bagaikan angin
Lembut menerpa
Lirih menyapa
Laksanaku ingin mendekapmu
Hadirmu bagaikan senja
Menggelayut syahdu
Melantunkan rindu
Laluanku ingin tenggelam ber samamu
Hadirmu bagaikan bintang
Memancar indah
Menghiasi hati
Lisanku tanpa batas memujamu
Hadirmu bagaikan purnama
Menyibak tabir
Menoreh cerita
Lafasku tanpa henti mendo'a
Dan hadirmu ku jadikan pelipur lara hati
Hingga waktu memisahkan sukma dan raga ini
Hadirmu,,,
By,,,Putra
Puisi Iklhasku : Karya-Kembara Hati
Setibanya rintik gerimis senja
Lantang seruan seribu luka kian menganga
Selaksa gemuruh ombak samudera ber bisik pada lukanya
Di sebaris arakan awan yang kian pekat
Gertak hati pada ganasnya ombak yang mengikis tepian
Sebesar ini kah goresan yang harus ku terima?
Gertak hati pada luruhnya asa yang telah hamburan
Sedemikian ini kah getir pahitnya yang harus ku telan?
Wahai sang pemilik rasa,,,
Usah kau sulam lagi rasa pada kanvas hatiku
Usah kau jajakan lagi lembutnya kasih pada jiwaku
Karna hati dan jiwa itu serasa telah beku dan memaku
Sekali pun kejora nirwana melambai
Tak kan pernah ku memintanya lagi
Sekali pun kekal cinta ter patri
Senantiasa iklhasku akan melumatnya sendiri
Iklhasku,,,
By,,,Putra
Lantang seruan seribu luka kian menganga
Selaksa gemuruh ombak samudera ber bisik pada lukanya
Di sebaris arakan awan yang kian pekat
Gertak hati pada ganasnya ombak yang mengikis tepian
Sebesar ini kah goresan yang harus ku terima?
Gertak hati pada luruhnya asa yang telah hamburan
Sedemikian ini kah getir pahitnya yang harus ku telan?
Wahai sang pemilik rasa,,,
Usah kau sulam lagi rasa pada kanvas hatiku
Usah kau jajakan lagi lembutnya kasih pada jiwaku
Karna hati dan jiwa itu serasa telah beku dan memaku
Sekali pun kejora nirwana melambai
Tak kan pernah ku memintanya lagi
Sekali pun kekal cinta ter patri
Senantiasa iklhasku akan melumatnya sendiri
Iklhasku,,,
By,,,Putra
Rabu, 23 April 2014
Puisi Cinta Di Matamu
Kenangan ini,,,
Masih ku dekap erat
Hingga waktu pun tak kan mampu
Membuatnya berkarat atau pun retak
Kenangan ini,,,
Masih ku abadikan dalam lembaram hidupku
Hingga cerita kita ter sampul dalam usangnya rindu
Yang ber tuju padamu
Kenangan ini,,,
Masih ku selak dalam diary memori cinta
Hingga namamu selalu ku eja di antara puisi ke rinduan hati
Yang kerap menjelma di sudut altar cakrawala
Seandainya saja waktu menepati janjinya
Tidak lah hati sepedih ini
Seandainya saja waktu mempersuntingkannya
Tidak lah hati sesakit ini
Mungkin di matamu
Cinta ini tak ubahnya sepindar cahaya lilin
Yang ter amat redup di antara ribuan cahaya terang di sekitarmu
Namun di setiap pintaku padaNya
Ku pinta selalu menyala di hatimu
Kala cahaya yang lainnya telah mulai padam
Cinta Di Matamu
By,,,Putra
Masih ku dekap erat
Hingga waktu pun tak kan mampu
Membuatnya berkarat atau pun retak
Kenangan ini,,,
Masih ku abadikan dalam lembaram hidupku
Hingga cerita kita ter sampul dalam usangnya rindu
Yang ber tuju padamu
Kenangan ini,,,
Masih ku selak dalam diary memori cinta
Hingga namamu selalu ku eja di antara puisi ke rinduan hati
Yang kerap menjelma di sudut altar cakrawala
Seandainya saja waktu menepati janjinya
Tidak lah hati sepedih ini
Seandainya saja waktu mempersuntingkannya
Tidak lah hati sesakit ini
Mungkin di matamu
Cinta ini tak ubahnya sepindar cahaya lilin
Yang ter amat redup di antara ribuan cahaya terang di sekitarmu
Namun di setiap pintaku padaNya
Ku pinta selalu menyala di hatimu
Kala cahaya yang lainnya telah mulai padam
Cinta Di Matamu
By,,,Putra
Puisi Tangis Tak Ber Air Mata
Saat dirimu pergi meninggalkan singgah sana
Tidak kah kau sisipkan belas kasihmu pada insan luka ini
Saat dirimu jauh melangkah tanpa sepatah kata
Tidak kah kau tanggal kan jejak lalumu pada insan pilu ini
Dengar lah kasih,,,
Meski tanpamu aku serasa tak lagi ber nyawa
Ku kan coba untuk melepasmu
Sekali pun nanar harus membeku di sekujur tubuh nan rapuh ini
Dengar lah kasih,,,
Meski tanpamu senyum ini tak lagi ber nyali
Ku kan coba merajut mimpi yang pernah sirna seiring nistamu
Sekali pun letihnya hati dalam merias sepi
Ku kan coba untuk mempertandingkan ramainya yang menggumam dalam ke heningan
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang hendak kau ambil dari insan luka ini
Sedang tangis pun sudah tak lagi ber air mata
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang hendak kau rencakan untuk sepenggal jiwa ini
Sedang duka lara hati kian membuatku enggan untuk menitih lika-likunya hidup ini
Tangis Tak Ber Air Mata
By,,,Putra
Tidak kah kau sisipkan belas kasihmu pada insan luka ini
Saat dirimu jauh melangkah tanpa sepatah kata
Tidak kah kau tanggal kan jejak lalumu pada insan pilu ini
Dengar lah kasih,,,
Meski tanpamu aku serasa tak lagi ber nyawa
Ku kan coba untuk melepasmu
Sekali pun nanar harus membeku di sekujur tubuh nan rapuh ini
Dengar lah kasih,,,
Meski tanpamu senyum ini tak lagi ber nyali
Ku kan coba merajut mimpi yang pernah sirna seiring nistamu
Sekali pun letihnya hati dalam merias sepi
Ku kan coba untuk mempertandingkan ramainya yang menggumam dalam ke heningan
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang hendak kau ambil dari insan luka ini
Sedang tangis pun sudah tak lagi ber air mata
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang hendak kau rencakan untuk sepenggal jiwa ini
Sedang duka lara hati kian membuatku enggan untuk menitih lika-likunya hidup ini
Tangis Tak Ber Air Mata
By,,,Putra
Selasa, 22 April 2014
Puisi Ber Sajak Rindu
Ber golak awan melantang prahara
Bias prasasti pudar menyirat cerita
Selaksa pilu ber selempangan di jiwa
Nan kian rapuh oleh dusta
Langgam malam menguak tabir
Lirih riuh menggumam samar
Laksana gemuruh ombak menyeruak dalam titik nadir
Yang kian ter henti
Duhai sang kembara
Tepis kan rasa yang ber kecamuk
Tebar kan rindu yang menyelubung
Hingga ufuknya lelapkan segenap gundah gulananya yang ada di maya pada
Bias prasasti pudar menyirat cerita
Selaksa pilu ber selempangan di jiwa
Nan kian rapuh oleh dusta
Langgam malam menguak tabir
Lirih riuh menggumam samar
Laksana gemuruh ombak menyeruak dalam titik nadir
Yang kian ter henti
Duhai sang kembara
Tepis kan rasa yang ber kecamuk
Tebar kan rindu yang menyelubung
Hingga ufuknya lelapkan segenap gundah gulananya yang ada di maya pada
Puisi Hadiah Luka Darimu
Tepat pada tahun 2012
Awal bulan suci ramadhan tahun lalu
Lembaran hidup yang kian usang telah ter buka
Akan hadirmu yang tak pernah ku pinta
Selangkah demi selangkah
Dirimu mampu merajutkan harap
Dirimu juga mampu menghiasi ruang sepi dan sunyinya
Di kehidupanku selama ini
Persada jiwa yang telah lama di landa pilu
Jua telah mampu kau teduhkan
Dengan lembutnya kasih sayangmu
Gejolak jiwa yang melonjak tanpa batasnya
Jua telah mampu kau arahkan
Dengan bijaknya kalimah-kalimahmu
Namun,,,
Tepat pada tahun2013 lalu
Raut wajahmu kian menyulam bara
Kala kasihmu telah kau lepas di simpang dermaga
Yang sedang berusaha ingin ber labuh
Selaksa kata demi kata ter urai ber sama air mata
Kala tahuku telah kau tinggalkan
Dan yang ter tinggal saat ini hanyalah lara hati
Yang kerap menguraikan seribu tanya tentang cinta yang tak ber sahaja,,,
Ku sadari,,,
Kini aku telah sendiri lagi
Ku mengerti,,,
Kini aku telah kau tinggal pergi
Dan ku terima,,,
Kini kau bukan milikki lagi
Ya tuhan,,,
Dapat kah hati ber seri kembali
Sedang tatap nirwana enggan merias mimpi
Hadiah Luka Darimu
By.Putra Jogja
Awal bulan suci ramadhan tahun lalu
Lembaran hidup yang kian usang telah ter buka
Akan hadirmu yang tak pernah ku pinta
Selangkah demi selangkah
Dirimu mampu merajutkan harap
Dirimu juga mampu menghiasi ruang sepi dan sunyinya
Di kehidupanku selama ini
Persada jiwa yang telah lama di landa pilu
Jua telah mampu kau teduhkan
Dengan lembutnya kasih sayangmu
Gejolak jiwa yang melonjak tanpa batasnya
Jua telah mampu kau arahkan
Dengan bijaknya kalimah-kalimahmu
Namun,,,
Tepat pada tahun2013 lalu
Raut wajahmu kian menyulam bara
Kala kasihmu telah kau lepas di simpang dermaga
Yang sedang berusaha ingin ber labuh
Selaksa kata demi kata ter urai ber sama air mata
Kala tahuku telah kau tinggalkan
Dan yang ter tinggal saat ini hanyalah lara hati
Yang kerap menguraikan seribu tanya tentang cinta yang tak ber sahaja,,,
Ku sadari,,,
Kini aku telah sendiri lagi
Ku mengerti,,,
Kini aku telah kau tinggal pergi
Dan ku terima,,,
Kini kau bukan milikki lagi
Ya tuhan,,,
Dapat kah hati ber seri kembali
Sedang tatap nirwana enggan merias mimpi
Hadiah Luka Darimu
By.Putra Jogja
Senin, 21 April 2014
Puisi Penantian
Harus berapa lama lagi aku menanti
Sedang gelora rasa di hati kian ber henti
Harus berapa lama lagi aku di sini
Sedang gejolak di jiwa kian terkendali
Dengar lah kasih,,,
Dalam gelapnya malam aku selalu menantimu
Dalam dinginnya angin aku selalu mengutus rindu
Dalam letihnya yang ber ujung aku mendo'amu
Namun,,,
Ada kah kau tahu
Ada kah kau mengerti
Ada kah kau merasa
Atau tidak pernah sama sekali
Dahulu pernah kau janjikan padaku
Akan cinta dan kasih sayangmu untukku
Dahulu pernah kau seiyakan sumpah untukku
Akan setia dan tulus di hatimu untukku
Namun semua hanya sebuah ke bohongan darimu
Andai waktu tak pernah mempertemukan
Tidak lah hati akan sesakit ini
Andai rasa tak pernah ter lahir
Tidak lah pedih akan seperti ini
Wahai sebuah nama,,,
Bertabur bintang di langit malam
Bersemi cinta di pelataran kelam
Alunan kidung menambah asmara
Namun semua hanya tinggal kenangan pahit
Yang harus ke telan sendiri
Sedang gelora rasa di hati kian ber henti
Harus berapa lama lagi aku di sini
Sedang gejolak di jiwa kian terkendali
Dengar lah kasih,,,
Dalam gelapnya malam aku selalu menantimu
Dalam dinginnya angin aku selalu mengutus rindu
Dalam letihnya yang ber ujung aku mendo'amu
Namun,,,
Ada kah kau tahu
Ada kah kau mengerti
Ada kah kau merasa
Atau tidak pernah sama sekali
Dahulu pernah kau janjikan padaku
Akan cinta dan kasih sayangmu untukku
Dahulu pernah kau seiyakan sumpah untukku
Akan setia dan tulus di hatimu untukku
Namun semua hanya sebuah ke bohongan darimu
Andai waktu tak pernah mempertemukan
Tidak lah hati akan sesakit ini
Andai rasa tak pernah ter lahir
Tidak lah pedih akan seperti ini
Wahai sebuah nama,,,
Bertabur bintang di langit malam
Bersemi cinta di pelataran kelam
Alunan kidung menambah asmara
Namun semua hanya tinggal kenangan pahit
Yang harus ke telan sendiri
Puisi Luka Darimu
Sekejap saja hadirmu di dalam mimpiku
Sudah membuatku sedikit lega
Meski usai bayang wajahmu
Selalu membuatku hanyut
Dalam lembah ke hampaan
Dengar lah kasih,,,
Setiap hela nafas selalu menyebut namamu
Setiap langkah menapak selalu menutur tentangmu
Namun waktu tak jua menjawab
Tuhan,,,
Harus kah semua mimpi tak bisa di gapai
Harus kah semua janji tak bisa di tepati
Atau kah semua harus berakhir sampai di sini
Ucap lah tidak pada insan lara ini
Karna ini ada lah sebuah takdhir yang harus di terima
Sudah membuatku sedikit lega
Meski usai bayang wajahmu
Selalu membuatku hanyut
Dalam lembah ke hampaan
Dengar lah kasih,,,
Setiap hela nafas selalu menyebut namamu
Setiap langkah menapak selalu menutur tentangmu
Namun waktu tak jua menjawab
Tuhan,,,
Harus kah semua mimpi tak bisa di gapai
Harus kah semua janji tak bisa di tepati
Atau kah semua harus berakhir sampai di sini
Ucap lah tidak pada insan lara ini
Karna ini ada lah sebuah takdhir yang harus di terima
Puisi Tulusnya Dalam Hati
Seraut tirai senja membuai penuh duka
Segenggam perasaan seperti kata yang telah ter patahkan
Sekelumit rindu bagai sembilu menusuk di relung jiwa
Selaksa kenangan hanya tinggal pahitnya ber sulam bara
Cinta ber tasbih dalam rengkuh ke senduan
Duka lara hati pun tak mampu untuk ku halang
Sunyi sepi di tirai malam pun tak mampu untuk ku ramaikan
Sendu tangis air mata pun tak mampu untuk ku tahan
Seandainya saja aku mampu untuk menyentuh hatimu
Benih cinta yang ter sisa akan ku tabur kan di sepanjang kanvas hatimu
Seandainya saja aku mampu untuk memilikimu
Baik senang atau pun duka yang ku rasa
Tulus iklhas di hati menyayangimu selama nafas ini ber henti
Segenggam perasaan seperti kata yang telah ter patahkan
Sekelumit rindu bagai sembilu menusuk di relung jiwa
Selaksa kenangan hanya tinggal pahitnya ber sulam bara
Cinta ber tasbih dalam rengkuh ke senduan
Duka lara hati pun tak mampu untuk ku halang
Sunyi sepi di tirai malam pun tak mampu untuk ku ramaikan
Sendu tangis air mata pun tak mampu untuk ku tahan
Seandainya saja aku mampu untuk menyentuh hatimu
Benih cinta yang ter sisa akan ku tabur kan di sepanjang kanvas hatimu
Seandainya saja aku mampu untuk memilikimu
Baik senang atau pun duka yang ku rasa
Tulus iklhas di hati menyayangimu selama nafas ini ber henti
Minggu, 20 April 2014
Puisi Kenangan Kita
Biar lah malam melarut menyudut
Lalu kelam menenggelamkan asa ber kabut
Biar lah malam mengikis mencabik
Lalu pedih menjalar hingga ber henti
Biar lah diri sendiri di sini
Lalu sepi membalut sunyi
Biar lah diri sendiri di luka
Lalu sendu tangis menghiba
Biar lah luka membahana
Lalu nanar merekah lara
Biar lah cinta menggores
Lalu cerita mengukir kenangan
Antara kau dan aku,,,
Lalu kelam menenggelamkan asa ber kabut
Biar lah malam mengikis mencabik
Lalu pedih menjalar hingga ber henti
Biar lah diri sendiri di sini
Lalu sepi membalut sunyi
Biar lah diri sendiri di luka
Lalu sendu tangis menghiba
Biar lah luka membahana
Lalu nanar merekah lara
Biar lah cinta menggores
Lalu cerita mengukir kenangan
Antara kau dan aku,,,
Sabtu, 19 April 2014
Puisi Cinta
Ber tahta malam
Ber bisik liarmu
Lajuku ber lari
Menggenggam pahit
Dan getirnya rasa di hati
Setiap jengkal harapan
Telah ku tapaki
Setiap gontainya langkah
Telah ku sanggupkan
Namun rasa kerap ter bentur pada jiwa nan lara
Pudar pandangan netra pada bayang nan sirna
Perih menjalar di sendi sisakan duka semata
Pindar redup cahaya cinta sisakan abu kematian
Pilu dalam kalbu tak kunjung mereda
Wahai pemilik hati
Menggelora cinta tanpa henti
Menjangkau arah tak sehati
Melalang jauh tanpa batas di nanti
Laksana durja muram bagai mimpi tak ter gapai
Ya tuhan,,,
Jika cinta ini sebuah ke gelapan di maya pada ini
Tuntun lah kembara ini menuju satu titik terangmu
Di mana cinta sejatiMU dapat ku jumpai seperti apa yang ter tulis dalam takdhir hidup ini
Ber bisik liarmu
Lajuku ber lari
Menggenggam pahit
Dan getirnya rasa di hati
Setiap jengkal harapan
Telah ku tapaki
Setiap gontainya langkah
Telah ku sanggupkan
Namun rasa kerap ter bentur pada jiwa nan lara
Pudar pandangan netra pada bayang nan sirna
Perih menjalar di sendi sisakan duka semata
Pindar redup cahaya cinta sisakan abu kematian
Pilu dalam kalbu tak kunjung mereda
Wahai pemilik hati
Menggelora cinta tanpa henti
Menjangkau arah tak sehati
Melalang jauh tanpa batas di nanti
Laksana durja muram bagai mimpi tak ter gapai
Ya tuhan,,,
Jika cinta ini sebuah ke gelapan di maya pada ini
Tuntun lah kembara ini menuju satu titik terangmu
Di mana cinta sejatiMU dapat ku jumpai seperti apa yang ter tulis dalam takdhir hidup ini
Jumat, 18 April 2014
Puisi Pelayaran Cinta Tak Ber Tepi
Sendu malam di tabir ke sunyian
Sedu sedan di hati mengalun ke piluan
Sekat malam laksana mencengkeram penuh ke pedihan
Selaksa keluh bisu pun membatu layaknya arca
Ku coba selami dalamnya nurani
Ku coba hayati dalamnya insani
Ku coba tanyai dalamnya tatanan inti hati
Namun tak sedikit pun ku mengerti akan resah yang melanda
Akan lara yang menjalar
Akan luka yang merekah
Akan gundah yang ber gulana
Wahai sang tuan
Di mana hati itu akan ku bawa
Sedang gelora rasa ini kian rapuh ter makan waktu
Di mana cinta itu akan ku labuhkan
Sedang layar kapalku kian tak ber arah
Harus kah ku sudahi pelayaran ini
Atau kah ku biarkan datangnya badai menenggelamkan seluruh hidupku ini
Sedu sedan di hati mengalun ke piluan
Sekat malam laksana mencengkeram penuh ke pedihan
Selaksa keluh bisu pun membatu layaknya arca
Ku coba selami dalamnya nurani
Ku coba hayati dalamnya insani
Ku coba tanyai dalamnya tatanan inti hati
Namun tak sedikit pun ku mengerti akan resah yang melanda
Akan lara yang menjalar
Akan luka yang merekah
Akan gundah yang ber gulana
Wahai sang tuan
Di mana hati itu akan ku bawa
Sedang gelora rasa ini kian rapuh ter makan waktu
Di mana cinta itu akan ku labuhkan
Sedang layar kapalku kian tak ber arah
Harus kah ku sudahi pelayaran ini
Atau kah ku biarkan datangnya badai menenggelamkan seluruh hidupku ini
Kamis, 17 April 2014
Puisi Cinta Di Takdir Tuhan
Gelap gulita malam ini
Menyelimuti hati tiada henti
Gugup jiwa ber derai degup di jantung
Muram laksana bagai sang pujangga malang
Ter sirat luka membahana
Pada sebaris arakan awan
Nan kelam mengarak silamnya
Di sela sang waktu
Bahasa kalbu tak lagi ber makna
Binar merindu tak lagi ter pancar
Bias kasih tak lagi ter lihat
Biduk cinta tak lagi ber tuju
Menggelora rasa bagai gelombang samudera tak ber tepi
Hidup bagai mimpi yang tak pernah kan jadi nyata
Hanya pedih
Hanya pahit
Dalam rekahnya luka yang menganga
Ingatkah,,,
Saat dunia melelapkan dan menertawakan
Jemariku masih menggenggam tanganmu
Ingatkah,,,
Saat air mata menggenangi dan membasahi
Jemariku masih selalu mengusap pipimu
Namun kini,,,
Begitu dengan mudah kau melupakan dan mencampakkan
Hingga air mata pun kembali ku usap ber sama sepi dan duka lara hati
Ya tuhan,,,
Jika ini memang tak dirmu
Jadi kan lah tak dir cintaku seperti apa yang telah engkau tulis
Karna ku yakin akan tak dirmu yang lebih baik dari pada apa yang ku pinta,,,
Menyelimuti hati tiada henti
Gugup jiwa ber derai degup di jantung
Muram laksana bagai sang pujangga malang
Ter sirat luka membahana
Pada sebaris arakan awan
Nan kelam mengarak silamnya
Di sela sang waktu
Bahasa kalbu tak lagi ber makna
Binar merindu tak lagi ter pancar
Bias kasih tak lagi ter lihat
Biduk cinta tak lagi ber tuju
Menggelora rasa bagai gelombang samudera tak ber tepi
Hidup bagai mimpi yang tak pernah kan jadi nyata
Hanya pedih
Hanya pahit
Dalam rekahnya luka yang menganga
Ingatkah,,,
Saat dunia melelapkan dan menertawakan
Jemariku masih menggenggam tanganmu
Ingatkah,,,
Saat air mata menggenangi dan membasahi
Jemariku masih selalu mengusap pipimu
Namun kini,,,
Begitu dengan mudah kau melupakan dan mencampakkan
Hingga air mata pun kembali ku usap ber sama sepi dan duka lara hati
Ya tuhan,,,
Jika ini memang tak dirmu
Jadi kan lah tak dir cintaku seperti apa yang telah engkau tulis
Karna ku yakin akan tak dirmu yang lebih baik dari pada apa yang ku pinta,,,
Rabu, 16 April 2014
Puisi Cinta Tak Menyatu
Walau jauh langkah tak lagi ber jejak
Walau jauh angan tak lagi ber ujung
Walau jauh rasa tak lagi ber satu
Tulus iklhas di hatiku melepasmu
Tulus kasih di hatiku mendo'a mu
Tulus cinta di hatiku mengerlingmu
Walau melodi kian sumbang
Walau sya'ir kian sebait
Walau nurani kian menepis
Segumpal awan penuh makna
Sembari hanya ter selip do'a
Semoga kasih bahagia
Kisah Cinta Tak Menyatu
Walau jauh angan tak lagi ber ujung
Walau jauh rasa tak lagi ber satu
Tulus iklhas di hatiku melepasmu
Tulus kasih di hatiku mendo'a mu
Tulus cinta di hatiku mengerlingmu
Walau melodi kian sumbang
Walau sya'ir kian sebait
Walau nurani kian menepis
Segumpal awan penuh makna
Sembari hanya ter selip do'a
Semoga kasih bahagia
Kisah Cinta Tak Menyatu
Bahagiaku Melihatmu Ter Senyum
Saat lintas bayangmu hadir
Ku ingin melihat apa yang ada di balik tirai malam ini
Karna yang hadir saat ini
Tak seperti dirimu
Tak selembut kasih sayangmu
Seandainya dirimu masih di sisiku
Tak kan mungkin tangis di hati menyendu
Seandainya dirimu masih di sisiku
Tak kan mungkin rasa ini ber kecamuk pilu
Dengarlah kasih,,,
Meski tanpamu ku tak lagi serasa ber nyawa
Ku kan terus menitih langkah ini
Meski tanpamu ku tak lagi serasa ber nyali
Ku kan terus mengulas senyum ini
Karna ini lah takdir yang mesti harus ku jalani
Dan semoga dirimu bahagia selamnya
Karna bahagiaku bisa melihatmu ter senyum
Bahagiaku Melihatmu Ter Senyum
Ku ingin melihat apa yang ada di balik tirai malam ini
Karna yang hadir saat ini
Tak seperti dirimu
Tak selembut kasih sayangmu
Seandainya dirimu masih di sisiku
Tak kan mungkin tangis di hati menyendu
Seandainya dirimu masih di sisiku
Tak kan mungkin rasa ini ber kecamuk pilu
Dengarlah kasih,,,
Meski tanpamu ku tak lagi serasa ber nyawa
Ku kan terus menitih langkah ini
Meski tanpamu ku tak lagi serasa ber nyali
Ku kan terus mengulas senyum ini
Karna ini lah takdir yang mesti harus ku jalani
Dan semoga dirimu bahagia selamnya
Karna bahagiaku bisa melihatmu ter senyum
Bahagiaku Melihatmu Ter Senyum
Puisi Rindu Tak Ber Tuan
Tanpamu,,,
Ku semaikan malam ber sama sepi dan duka lara hati
Menerawang jauh dinginnya angin tanpa titian
Selaksa pudar cahaya cinta tanpa sekerlip cahaya yang ter sisa
Bagai malam tanpa kerdipan bintang
Hanya gelap
Hanya sunyi
Kabut asa kian ter perosok dalam terjal gelap gulitanya
Laksana pun ingin berontak dan ber lari sejauh mungkin
Menggenggam pahit
Menggenggam getir
Di hentian maya ini
Namun apa lah daya saat ini
Saat cinta yang ku puja telah menjelma ngeri
Seperti hal nya sebilah pedang lumur racun mematikan
Yang kian menyayat di dalam relung jiwa nan lara
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang ingin engkau ambil dari insan ini
Sedang deras nya air mata pun kian tak ter bendung lagi
Ya tuhan,,,
Aku lelah menangis
Aku lelah ter sakiti
Aku lelah ter balut pedih
Aku lelah dengan semua ini
Ya tuhan,,,
Jika cinta ini suatu ke kalan
Jadikan lah cinta ini seperti cintaMU pada umatMU
Dan jika rindu ini adalah kerinduan yang tak pernah ber tuan
Jadikan lah rindu ini seperti kerinduanku ter hadapMU
Rindu Tak Ber Tuan
Ku semaikan malam ber sama sepi dan duka lara hati
Menerawang jauh dinginnya angin tanpa titian
Selaksa pudar cahaya cinta tanpa sekerlip cahaya yang ter sisa
Bagai malam tanpa kerdipan bintang
Hanya gelap
Hanya sunyi
Kabut asa kian ter perosok dalam terjal gelap gulitanya
Laksana pun ingin berontak dan ber lari sejauh mungkin
Menggenggam pahit
Menggenggam getir
Di hentian maya ini
Namun apa lah daya saat ini
Saat cinta yang ku puja telah menjelma ngeri
Seperti hal nya sebilah pedang lumur racun mematikan
Yang kian menyayat di dalam relung jiwa nan lara
Ya tuhan,,,
Apa lagi yang ingin engkau ambil dari insan ini
Sedang deras nya air mata pun kian tak ter bendung lagi
Ya tuhan,,,
Aku lelah menangis
Aku lelah ter sakiti
Aku lelah ter balut pedih
Aku lelah dengan semua ini
Ya tuhan,,,
Jika cinta ini suatu ke kalan
Jadikan lah cinta ini seperti cintaMU pada umatMU
Dan jika rindu ini adalah kerinduan yang tak pernah ber tuan
Jadikan lah rindu ini seperti kerinduanku ter hadapMU
Rindu Tak Ber Tuan
Jumat, 04 April 2014
PUISI KERINDUAN HATI
sukma merindu menuntun jiwa
selaksa cinta di hati membahana
seiring cerita yang menyayat lara
serasa hidup bagai mimpi semata
setiap helai daun yang gugur
setiap ranting pohon yang jatuh
setiap resah hati yang pilu
setiap rindu kalbu yang menyelubung
sumbang alunan kidung cinta meraung sendu
seandainya ,,,,
aku mampu menyentuh hatimu
ku kan taburkan aroma rasa sensasi cintaku
seandainya,,,,,
aku mampu menepis rasamu
ku kan labuhkan derap harap pintaku
walau rindu ini tak kan pernah kau dengar
ku kan selalu membisikan pada sang bayu
hingga seluruh kutub bumi tahu
bahwa rindu ini masih menyemai dalam gulirnya sang waktu
Langganan:
Postingan (Atom)