Ber golak awan melantang prahara
Bias prasasti pudar menyirat cerita
Selaksa pilu ber selempangan di jiwa
Nan kian rapuh oleh dusta
Langgam malam menguak tabir
Lirih riuh menggumam samar
Laksana gemuruh ombak menyeruak dalam titik nadir
Yang kian ter henti
Duhai sang kembara
Tepis kan rasa yang ber kecamuk
Tebar kan rindu yang menyelubung
Hingga ufuknya lelapkan segenap gundah gulananya yang ada di maya pada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar