Malam ini aku kembali lagi melukismu
Menulis namamu di setiap bait kata puisiku
Merangkum cerita tentangmu yang telah berlalu
Sesekali aku memanggilmu dalam hatiku
Hanya hampa yang kurasa
Hanya pedih yang kuterima
Namun kenapa kau slalu menjelma?
Mengitari setiap sudut di netra
Apakah kau ingin mengejekku?
Apakah kau ingin menghinaku?
Menertawakanku dalam kelukaanku
Menenggelamkanku dalam lautan asmaramu
Kau tau,
Aku telah terluka
Kau tau,
Aku telah tersakiti
Kau jua tau,
Aku tertusuk sembilu
Lantas kenapa kau lakukan semua ini?
Kau buat aku seolah tiada hati yang pedih
Kau buat aku seolah tiada bersalah
Kau jua buat aku seolah tidak mengerti
Aku tau,
Kau sudah bersanding
Aku tau,
Kau sudah bermimpi
Aku jua tau
Kau sudah berbahagia
Biarlah,
Kenangan ini ku simpan dalam memoriku
Kelak suatu masa nanti akan ku tinggalkan di hentian waktu
Hingga gulirnya mengembalikan waktu yang pernah ada
Antara kau dan aku
"" Kenangan ""
( Putra Jogja )
kaupun telah berlalu meninggalkan cerita cinta, dan akupun hanya bisa terdiam menikmati kenangan pahit pada ujung rekahnya luka yang menganga,,,,, kaupun telah riliskan mahligai itu ke dalam air mata yang kerap menggenangi ruang sepiku. kau juga telah tebarkan asa kedalam imaji khayal yang kerap mengaksarakan kisah cinta seribu malam tentangmu. .... namun kini ,di mana pagi-pagi itu saat kau hadirkan sejuta arti makna sayang!!!!! by KEMBARA HATI
Cari Blog Ini
Sabtu, 29 Agustus 2015
Senin, 24 Agustus 2015
Puisi : Rindu Untukmu
Setiap kali aku melihat postmu
Aku ingin sesekali menyapamu
Namun apa yang hendak ku tanyakan padamu?
Menulis namamu saja aku tak lagi mampu
Aku melihatmu
Tapi kau tak melihatku
Aku mengagumkanmu
Tapi kau tak menganggapku
Andai aku mampu
Mengubah sudut pandang di bola matamu
Aku ingin kau melihatku sekejap saja
Mengertikanku sesaat saja
Menganggapku sekata saja
Namun itu mustahil
Kau terlalu cerah untuk mewarnai hari-hariku
Kau terlalu indah untuk menghiasi hatiku
Dan kau juga terlalu mempesonakan jiwaku
Mungkin aku takkan bisa menyampaikan perasaanku yang sesungguhnya terhadapmu
Mungkin juga aku takkan sempat menanyakan tentang perasaanmu
Karna setiap gerimis bertamu di jendela rumahku slalu mengajarku berkali-kali
Bahwa cinta yang tulus adalah kasih sayang tanpa pamrih
Pada akhirnya aku hanya terdiam
Memendam rasa yang mungkin takkan pernah mati
Menyimpan cinta menghias sepi
Sesekali ku menulis puisi untukmu sebagai pelipur lara di hati
"" Puisi Rindu Untukmu ""
( Putra Jogja )
Aku ingin sesekali menyapamu
Namun apa yang hendak ku tanyakan padamu?
Menulis namamu saja aku tak lagi mampu
Aku melihatmu
Tapi kau tak melihatku
Aku mengagumkanmu
Tapi kau tak menganggapku
Andai aku mampu
Mengubah sudut pandang di bola matamu
Aku ingin kau melihatku sekejap saja
Mengertikanku sesaat saja
Menganggapku sekata saja
Namun itu mustahil
Kau terlalu cerah untuk mewarnai hari-hariku
Kau terlalu indah untuk menghiasi hatiku
Dan kau juga terlalu mempesonakan jiwaku
Mungkin aku takkan bisa menyampaikan perasaanku yang sesungguhnya terhadapmu
Mungkin juga aku takkan sempat menanyakan tentang perasaanmu
Karna setiap gerimis bertamu di jendela rumahku slalu mengajarku berkali-kali
Bahwa cinta yang tulus adalah kasih sayang tanpa pamrih
Pada akhirnya aku hanya terdiam
Memendam rasa yang mungkin takkan pernah mati
Menyimpan cinta menghias sepi
Sesekali ku menulis puisi untukmu sebagai pelipur lara di hati
"" Puisi Rindu Untukmu ""
( Putra Jogja )
Minggu, 09 Agustus 2015
Puisi : Rasa Yang Terpendam
Setiap kali aku melihatmu
Menatapmu dalam bingkai khayalku
Memahatmu di balik dinding bisu
Sesekali aku menulis namamu dalam setiap bait-bait puisiku
Mungkin ini terlihat sangat berlebihan
Bagiku tidak sama sekali
Karna setiap kali aku membuka postmu
Aku slalu merasa bahagia
Walau di sisi lain ada sebagian rasa yang memilukan di hatiku
Dear,
Aku tau, aku salah mengenalmu
Aku tau, aku tak pantas memujamu
Aku tau, aku tak berhak menyayangimu
Dan aku sadar, bahwa aku tak pantas mengharapkanmu
Dear,
Aku slalu mencoba tersenyum untukmu
Menahan pedih yang menjalar di sendi
Aku slalu mencoba menerima kenyataan darimu
Menyembunyikan perasaanku di kedalaman hati
Dear,
Aku tak ingin kau tau
Karna kaupun pasti takkan tau
Biarlah cukup aku, hatiku saja yang tau
Dan sampai tiba masanya nanti
Di mana akan adanya masa yang mendatang
Dengan ruang, waktu yang berbeda
"" Rasa Yang Terpendam ""
( Putra Jogja )
Menatapmu dalam bingkai khayalku
Memahatmu di balik dinding bisu
Sesekali aku menulis namamu dalam setiap bait-bait puisiku
Mungkin ini terlihat sangat berlebihan
Bagiku tidak sama sekali
Karna setiap kali aku membuka postmu
Aku slalu merasa bahagia
Walau di sisi lain ada sebagian rasa yang memilukan di hatiku
Dear,
Aku tau, aku salah mengenalmu
Aku tau, aku tak pantas memujamu
Aku tau, aku tak berhak menyayangimu
Dan aku sadar, bahwa aku tak pantas mengharapkanmu
Dear,
Aku slalu mencoba tersenyum untukmu
Menahan pedih yang menjalar di sendi
Aku slalu mencoba menerima kenyataan darimu
Menyembunyikan perasaanku di kedalaman hati
Dear,
Aku tak ingin kau tau
Karna kaupun pasti takkan tau
Biarlah cukup aku, hatiku saja yang tau
Dan sampai tiba masanya nanti
Di mana akan adanya masa yang mendatang
Dengan ruang, waktu yang berbeda
"" Rasa Yang Terpendam ""
( Putra Jogja )
Kamis, 06 Agustus 2015
Puisi : Hati
Seiring hujan yang membasahi halaman rumahku
Satu persatu dedaunan itu berjatuhan di depan mataku
Sehingga akupun tersadar dalam lamunanku
Seperti inikah kehidupan yang akan aku lalui?
Tanyaku dalam hati
Hingga akhirnya aku benar-benar sadar
Aku tlah kehilanganmu
Aku tlah tertinggal jauh oleh jejakmu
Hampa yang kurasa tiada berlalu
Ranting tinggallah ranting
Hati tinggallah hati
Dan sebuah kata takkan bermakna
Walau sejuta nada cinta menabuh kalbu
"" Hati Tinggallah Hati ""
( Putra Jogja )
Satu persatu dedaunan itu berjatuhan di depan mataku
Sehingga akupun tersadar dalam lamunanku
Seperti inikah kehidupan yang akan aku lalui?
Tanyaku dalam hati
Hingga akhirnya aku benar-benar sadar
Aku tlah kehilanganmu
Aku tlah tertinggal jauh oleh jejakmu
Hampa yang kurasa tiada berlalu
Ranting tinggallah ranting
Hati tinggallah hati
Dan sebuah kata takkan bermakna
Walau sejuta nada cinta menabuh kalbu
"" Hati Tinggallah Hati ""
( Putra Jogja )
Rabu, 05 Agustus 2015
Puisi : Belenggu Cinta
Di penghujung senja sore ini
Langitku kembali kelam tak berseri
Hatiku resah di himpit sunyi
Menangispun sudah tiada arti
Kenapa aku harus mengingatmu?
Kenapa sulit untuk melupakanmu?
Kenapa aku harus menyimpanmu?
Kenapa sulit untuk menghapusmu?
Kata demi kata itu slalu bermunculan
Seakan berlomba mencari jawabnya
Namun sampai sekarang tak ada jawabnya
Hanya tangis, air mata yang merambahi setiap detik lalumu
Entah,
Harus sampai kapan aku berada dalam belenggu cintamu?
Harus sampai kapan aku berada dalam gelora rasamu?
Teruntukmu yang jauh di sana
Sebaris do'a teriring salam rinduku
Semoga cinta slalu mendakwamu dengan indah
Dan semoga aku bisa melupakanmu
Meski pedih merajah di hatiku
"" Belenggu Cinta ""
( Putra Jogja )
Langitku kembali kelam tak berseri
Hatiku resah di himpit sunyi
Menangispun sudah tiada arti
Kenapa aku harus mengingatmu?
Kenapa sulit untuk melupakanmu?
Kenapa aku harus menyimpanmu?
Kenapa sulit untuk menghapusmu?
Kata demi kata itu slalu bermunculan
Seakan berlomba mencari jawabnya
Namun sampai sekarang tak ada jawabnya
Hanya tangis, air mata yang merambahi setiap detik lalumu
Entah,
Harus sampai kapan aku berada dalam belenggu cintamu?
Harus sampai kapan aku berada dalam gelora rasamu?
Teruntukmu yang jauh di sana
Sebaris do'a teriring salam rinduku
Semoga cinta slalu mendakwamu dengan indah
Dan semoga aku bisa melupakanmu
Meski pedih merajah di hatiku
"" Belenggu Cinta ""
( Putra Jogja )
Unto My Poem Said
Unto my poem said
When you come in my life I feel the love
I've never actually tasted
But when you leave me alone
This pain is so difficult to heal
So I always cry when remember back
Love,
If you are happy with it I am very happy too
Although careful incision dagger in love
Love,
With this poem let me tell you
That happy I've known you
If one day I had to go away from you
It is because they have the will heart
And let this poem represents my feelings last time I remember you
I say goodbye,
I hope you happy always
By, Putra Jogja
When you come in my life I feel the love
I've never actually tasted
But when you leave me alone
This pain is so difficult to heal
So I always cry when remember back
Love,
If you are happy with it I am very happy too
Although careful incision dagger in love
Love,
With this poem let me tell you
That happy I've known you
If one day I had to go away from you
It is because they have the will heart
And let this poem represents my feelings last time I remember you
I say goodbye,
I hope you happy always
By, Putra Jogja
Sabtu, 01 Agustus 2015
Kamuflase
Saat gemuruh angin berhembusan di sampingku
Gelora cinta kembali menggempur kalbu
Sedu sedan yang dahulu pernah kurasa mulai kembali mengusikku
Getar rindupun mulai menggoyah relung hatiku
Kasih,
Maafkanlah aku, yang harus melukismu lagi
Karna waktu tak jua kunjung menghapus namamu dari dalam hidupku
Hingga yang ada hanyalah rindu tak bertuju
Kasih,
Maafkanlah aku, yang harus kembali lagi mempuisikanmu di setiap jejaring sosial
Karna aku tak tahu lagi, kapan, di mana bisa menemuimu
Sedang wartamu kian tak berwancana
Jikalaupun aku tak lagi bisa menatapmu
Lewat puisi ini, aku ingin menyapamu
Mengenangmu di setiap patahan kata rindu
Menyimpanmu dalam bekunya hatiku
Hingga aku bisa slalu bersamu, walau hanya dari dalam ilusiku
"" Kamuflase ""
( Putra Jogja )
Gelora cinta kembali menggempur kalbu
Sedu sedan yang dahulu pernah kurasa mulai kembali mengusikku
Getar rindupun mulai menggoyah relung hatiku
Kasih,
Maafkanlah aku, yang harus melukismu lagi
Karna waktu tak jua kunjung menghapus namamu dari dalam hidupku
Hingga yang ada hanyalah rindu tak bertuju
Kasih,
Maafkanlah aku, yang harus kembali lagi mempuisikanmu di setiap jejaring sosial
Karna aku tak tahu lagi, kapan, di mana bisa menemuimu
Sedang wartamu kian tak berwancana
Jikalaupun aku tak lagi bisa menatapmu
Lewat puisi ini, aku ingin menyapamu
Mengenangmu di setiap patahan kata rindu
Menyimpanmu dalam bekunya hatiku
Hingga aku bisa slalu bersamu, walau hanya dari dalam ilusiku
"" Kamuflase ""
( Putra Jogja )
Langganan:
Postingan (Atom)