Lama sudah aku memujamu
Hingga mekar bunga cinta
Di dalam hati yang kian menorehkan
Tentang berharganya sosok sang pujaan hati
Seberkas sesal telah ku torehkan
Ke dalam bait-bait puisi renunganku
Yang telah ter urai di keheningan malam
Tentang hati yang telah di rundung
kepiluan
Malam yang seakan temaram
Namun berakhir dengan kelam
Ku isakkan tangis yang telah
Menjahanamkan keheninganmalam
Senyum yang kian musam akan
Sunyi yang slalu menghampiri
Hingga duka lara hati tak mungkin
ter pungkiri
Di kala bunga masih bersemi
Di dalam hati
Redupku mungkin tak pantas
Mengharapkan terangnya lentera
Riuhku pun mungkin tak pantas
Menyerukan kalimah-kalimah
Keindahan cinta
Apalah arti indahnya langit malam ini
Tanpa indahnya bintang
Yang bertaburan dengan
Sejuta warna keindahan
Apalah arti seribu kata cinta dariku
Sedangkan di luar sana
Banyak para pujangga yang
Melantunkan sajak sajak keindahan cinta
Yang telah di persembahkan
untukmu
Dengarlah kasih,
Aku bukanlah seorang saudagar
Yang mampu mempersembahkan
Megah dan indahnya filla untukmu
Aku hanyalah insan biasa
Yang hanya mampu membangun
Gubuk kecil di lereng bukit yang
Penuh kensunyian
Biarkanlah ku tuntun langkah ini
Di likunya jalan hidupku
Meskipun kerap tertatih dan di tikam
kesunyian yang tiada henti menghampiriku
Kini aku hanya bisa berharap
Dan terus berharap akan adanya
Sosok panama di penghujung waktuku nanti
Hingga kegersangan benar-benar
Aku rasakan
” Bunga Dalam Hati ”
(Putra Jogja)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar